Artikel tentang Diet Gizi Untuk Obesitas
Artikel ini membahas tentang Diet Gizi Untuk Obesitas.
Apa itu obesitas?
Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi kesehatan yang sekarang ini sudah dianggap sebagai penyakit oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam obesitas atau tidak, terdapat beberapa cara menentukannya yakni dengan mengukur:
Indeks massa tubuh (IMT)
Lingkar pinggang
Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)
Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold
Kadar lemak tubuh menggunakan sebuah alat bioelectrical impedance analysis (BIA)
Dari berbagai cara tersebut, mengukur indeks massa tubuh adalah cara yang paling sering digunakan karena cukup mudah untuk dilakukan.
IMT bisa dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Anda bisa menggunakan kalkulator IMT ini untuk mengetahui apakah berat badan yang Anda miliki normal atau tidak.
Acuan nilai IMT yang digunakan di Indonesia menggunakan acuan dari WHO khusus untuk orang Asia, yaitu:
Kurus: kurang dari 18.5 kg/m²
Normal: 18,5-22,9 kg/m²
Berat badan lebih (overweight): 23-24,9 kg/m²
Obesitas tingkat 1: 25-29,9 kg/m²
Obesitas tingkat 2: lebih dari sama dengan 30 kg/m²
Dari nilai di atas, seseorang dikatakan obesitas atau gemuk jika memiliki IMT di atas angka 25 kg/m².
Berapa kebutuhan kalori untuk orang gemuk supaya berat badan turun?
Sebelum menjalani diet untuk mengatasi obesitas, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Untuk menghitung berapa banyak kebutuhan kalori yang dibutuhkan, maka sebelumnya harus diketahui dulu berapa berat idealnya. Setelah itu, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan saat ini supaya berat badan bisa turun.
Cara menghitung berat badan ideal
Cara menghitung berat badan ideal yang paling umum adalah dengan rumus brocca yakni:
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10%]
Misalnya, Anda mempunyai tinggi badan 161 cm, dan beratnya 77 kg. Maka, berat badan ideal yang seharusnya Anda miliki adalah (161 cm – 100) – [(161 cm – 100) x 10%] = 54,9 kg.
Cara menghitung kebutuhan kalori dasar
Jika sudah didapatkan berapa berapa berat badan ideal, maka angka tersebut dapat dimasukkan ke dalam hitungan kebutuhan kalori. Perhitungan ini biasanya juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin serta intensitas aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari.
Untuk mengetahui berapa kebutuhan kalori yang dibutuhkan, Anda dapat menggunakan kalkulator kebutuhan kalori ini.
Bila memang berat badan saat ini dengan berat badan ideal terlampau jauh, maka akan menghasilkan perbedaan asupan kalori yang cukup jauh juga. Maka itu, biasanya pengurangan kalori akan dilakukan bertahap hingga mencapai angka kebutuhan kalori yang sesuai dengan berat badan ideal.
Kalori yang akan dipangkas selama terapi diet ini dilakukan adalah antara 500-100 kalori. Terapi diet yang dilakukan ini disebut dengan diet rendah kalori yang cukup diandalkan untuk mengatasi obesitas atau kegemukan.
Memilih bahan makanan yang tepat untuk mengatasi obesitas
Karbohidrat
Untuk asupan karbohidrat, pilihlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari gandum, nasi merah, quinoa, roti gandum dan kentang. Hindari pemilihan jenis karbohidrat yang mengandung gula sederhana.
Tidak lupa, sayur dan buah sebagai komponen makanan paling penting untuk orang obesitas. Selain mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur dan buah juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Protein
Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi, protein nabati, dan protein hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering Anda jumpai. Sedangkan untuk protein hewani pilihlah jenis protein yang cenderung rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.
Kurangi konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber makanan yang mengandung protein dengan digoreng-goreng.
Lemak
Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka itu, pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak alpukat.
Hindari makanan yang digoreng, karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa menambahkan timbunan lemak tubuh.
Bagaimana aturan makan yang baik dalam sehari?
bahaya telat makan
Mengatasi obesitas dengan diet bukan berarti makan jadi hanya sekali dalam sehari atau bahkan tidak makan seharian. Tentu tubuh tetap butuh makan untuk menghasilkan energi. Maka itu, Anda tetap boleh makan tiga kali sehari, bahkan dengan dua kali selingan dalam sehari.
Misalnya, Anda bisa makan pagi jam 7, lalu dilanjutkan makan selingan pagi sekitar pukul 10, selanjutnya makan siang pukul 12 siang, lalu makan selingan sekitar pukul 4 sore, dan makan malam pukul 6 atau 7 malam.
Berikut adalah contoh menu makan yang pas bagi orang yang ingin menurunkan berat badannya.
Makan pagi
nasi yang seukuran ½ gelas belimbing
1 butir telur yang dimasak orak-arik
1 mangkuk sayur bening. Sayur bening (sayur yang tidak bersantan) berisi ⅓ gelas wortel yang sudah dipotong-potong, dan buncis yang sudah dipotong-potong sebanyak ⅓ gelas
1 potong buah pepaya sekitar 55 gram.
Selingan pagi
1 gelas susu skim 200 ml
1 potong buah melon sekitar 55 gram
Makan siang
¾ nasi dalam gelas belimbing atau 2 centong rice cooker sekitar 100 gram nasi.
Tumis tempe sebagai sumber protein nabati. Potong kotak-kotak kecil 2 potong tempe berukuran sedang, lalu tumis dengan sedikit minyak (⅔ sendok teh), dan tambahkan kecap.
1 mangkuk sayur sop ayam. Sayur sop berisi potongan daging dada ayam sekitar 25 gram, potongan wortel sebanyak ½ gelas, potongan kol putih sebanyak ½ gelas, dan potongan jagung sebanyak ¼ gelas.
Selingan sore
1 gelas susu skim (tanpa lemak) 200 ml
1 buah apel
Makan malam
¾ nasi dalam gelas belimbing atau 2 centong rice cooker sekitar 100 gram nasi.
1 potong sedang daging yang dimasak semur
1 porsi capcay. Capcay berisi aneka sayuran yang sudah dipotong-potong seperti wortel sebanyak ¼ gelas, sawi sebanyak ¼ gelas, kembang kol sebanyak ¼ gelas, dan 1 buah bakso.
1 buah jeruk segar
Berapa lama harus menjalani diet hingga berat badan turun?
Waktu ini bisa berbeda-beda di antara orang yang satu dengan yang lainnya. Sebab, ini tergantung dengan seberapa besar berat badan saat obesitas. Bila semakin jauh rentang antara berat badan ideal dengan berat badan Anda saat ini, mungkin waktu yang dibutuhkan juga akan semakin lama.
Hal ini tergantung juga dengan gaya hidup yang dijalani serta aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari. Namun yang jelas, penurunan berat badan yang normal dalam satu minggu adalah sekitar 0,5 – 1 kg. Jika berat badan turun drastis tiba-tiba, maka bisa jadi ada yang masalah kesehatan tertentu yang sedang dialami.
Cara lain yang harus dilakukan untuk mengatasi obesitas
Selain pengaturan makan, program penurunan berat badan terdiri dari pengaturan aktivitas fisik juga. Pilihlah jenis olahraga yang dijalani dengan kombinasi olahraga aerobik dan olahraga yang melatih kekuatan otot. Selain itu, beberapa orang juga memerlukan terapi perilaku untuk mengatur gaya hidupnya menjadi lebih baik.
Dalam kasus tertentu diperlukan obat atau operasi untuk mengatasi kegemukan. Meski begitu tidak semua kasus obesitas akan langsung diberikan intervensi dengan kedua pilihan ini. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keparahan obesitas serta komplikasi yang muncul akibat kondisi obesitas ini.
Berikut ini adalah gambar tentang Diet Gizi Untuk Obesitas
Komentar
Posting Komentar